Aku memiliki saudara kembar yang fisik dan sifatnya berbeda jauh denganku. Saudaraku itu bernama Bella, yang dalam bahasa jermannya berarti cantik. Bella memiliki banyak kelebihan di bandingkan aku. Pertama, kulitnya lebih putih dibandingkan aku, kedua wajahnya lebih cantik dibandingkan aku. Itu karena matanya yang bulat dihiasi dengan bulu mata dan alis yang indah. Sedangkan aku? Hanya perawakan kita yang sama dan sisanya pergi entah kemana. Aku merasa diriku lebih buruk dari Bella. Jangankan dilihat dari fisiknya, dari nama panggilannyapun nama Bella lebih bagus dari namaku. Tapi kenapa ayah dan ibuku malah memberi nama Billi padaku. Nama yang tidak memiliki arti apa-apa.
Bella dan aku duduk di kelas yang sama, yaitu kelas 11 IPA 3. sebenarnya aku sama sekali tidak ingin satu kelas dengan Bella karena aku tidak ingin sakit hati tiap kali melihatnya dipuji-puji guru atau teman-teman. Hampir semua orang yang kenal dengan kita lebih senang bertemu dan berbicara dengan Bella.
“Bil, Bella ke mana? Ibu mau memberikannya tugas.” Kata Bu Ani pada suatu hari.
“Tugas apa, Bu?” tanyaku.
“Tugas untuk teman-teman kelas kalian. Hari ini ibu tidak bisa mengajar di kelas kalian karena ada upacara pernikahan di keluarga ibu” Kata Bu Bni.
“Oh... Kalau begitu titip tugasnya pada saya saja, Bu” Kataku menawarkan.
“Oh, tidak usah. Biar nanti Bella saja yang datang menemui saya” Kata Bu Ani sambil tersenyum “Nanti kalau Bella sudah ketemu suruh datang menghadap saya ya?”
“Iya Bu” Kataku singkat. Apa tidak ada seorangpun di dunia ini yang mengerti tentang perasaanku ini? Tanyaku dalam hati. Bahkan gurupun terus mengutamakan Bella. Padahal apa bedanya aku dengan Bella?