Pages

Kamis, 08 Desember 2011

Ngontel nan Ramah di Hati

Bersepeda
Ngontel. Mungkin kata ini masih terdengar asing di telinga masyarakat luas, namun sesungguhnya kata “Ngontel” ini tak beda jauh artinya dengan “Goes” ataupun ”Bersepeda”.
Bersepeda adalah suatu kegiatan rekreasi sekaligus olahraga yang menggunakan alat transportasi darat berupa sepeda. Sepeda ini diciptakan oleh Baron Karls Drais von Sauerbronn  sekitar awal abad ke-18 di Perancis. Ketika itu, Baron yang bekerja sebagai mandor taman kerajaan di Paris mengalami kesusahan dalam melaksanakan pekerjaannya karena luasnya taman kerajaan tempatnya bekerja. Ia harus berpindah-pindah dari taman satu ke taman lainnya dan hal ini membuatnya menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Sehingga timbulah inisiatif dalam dirinya untuk menciptakan sebuah alat yang bisa memudahkan dirinya untuk berpindah-pindah dari satu taman ke taman lainnya tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga.
Dengan inisiatifnya itu, Baron dikatakan sebagai peletak dasar perkembangan sepeda untuk selanjutnya. Kemudian sepeda terus berkembang dan mulai dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme mengambil tenaga gerak dari dua kaki untuk menjalankannya dan  menambahkan kemudi pada bagian roda depannya. 
Sepeda mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sejak awal abad ke delapan belas hingga sekarang, sepeda merupakan alat transportasi yang tak pernah habis  dimakan zaman, bahkan hingga saat ini sepeda semakin berkembang dan menjadi trend di kalangan anak-anak ataupun remaja. Hal ini dapat kita lihat dari makin menjamurnya peminat sepeda dari masyarakat.
Untuk di zaman yang serba instan seperti saat ini, banyak orang-orang yang sibuk akan aktivitasnya sehingga banyak diantara mereka yang melupakan pentingnya arti kesehatan. Di saat seperti inilah, sepeda menjadi sarana rekreasi sekaligus olahraga yang murah meriah namun sangat bermanfaat. Selain bermanfaat untuk lingkungan, bersepeda juga bermanfaat untuk diri sendiri, seperti:
a.       Menyehatkan hati dan jantung
Dengan bersepeda setiap hari, pernafasan kita akan terlatih untuk bernafas lebih panjang dibandingkan dengan orang yang tidak pernah bersepeda. Selain itu, bersepeda juga dapat mungurangi resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Berdasarkan penelitian, bersepeda dengan jarak yang dekat, namun rutin dilakukan akan mengurangi kematian kurang lebih 22%.
b.      Membakar kalori
Bagi orang-orang yang mengalami masalah dalam berat badan, bersepeda dapat dijadikan olahraga alternatif yang paling mudah dan bagus untuk dilakukan karena melakukan kegiatan bersepeda sama saja dengan membakar kalori kita yang dihasilkan dari makanan yang dapat merugikan tubuh seperti minuman beralkohol yang dengan bersepeda dapat menguras 300 kalori. Hanya dengan lima belas menit bersepeda per hari dapar mengurangi kelebihan kalori yang ada di dalam tubuh kita.
c.       Menyemangatkan diri
Untuk suasana hati, bersepeda dapat memberikan efek yang positif seperti mengurangi depresi, stres, meningkatkan mood, dan memotivasi diri kita. Karena saat kita bersepeda, kita dapat melihat hal atau pemandangan yang baru sehingga otak akan terasa segar dan tubuh akan ikut menjadi segar.
d.      Menjaga lingkungan
Bersepeda membuat polusi semakin berkurang karena sepeda tidak mengeluarkan asap seperti kendaraan lainnya yang dapat menimbulkan polusi di udara. Selain itu, bersepeda juga tidak merogoh saku kita untuk membelikannya bahan bakar dan jika pengguna sepeda lebih besar dari pengguna kendaraan bermesin maka dapat dipastikan, sumber daya alam kita seperti batu bara dan minyak bumi akan dapat kita gunakan lebih lama lagi.
Dengan semakin maraknya kegiatan bersepeda, khususnya di kota-kota besar yang ada di Indonesia, tak sedikit hati dari para remaja terketuk untuk ikut mencintai lingkungannya walau hanya bermula dari hal-hal kecil karena sebagian besar dari mereka percaya bahwa perubahan besar itu bermula dari perubahan-perubahan kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar